Selamat Datang

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Selamat Datang di as-sabiqunalawwalun.blogspot.com Thank you for visit.

Jumat, 11 Februari 2011

Guru Bisu


Air ??? satu kata yang penuh makna, memang terlihat sangat sepele, namun apabila ditelaah lebih dalam, ini akan menjadi pembahasan yang sangat menarik bahkan menginspirasi bagi kita(mungkin..hehe). Air hampir menutupi 71% permukaan bumi, dan terdapat 1,4 triliun kilometer kubik di bumi. Luar biasa..!!! Air merupakan unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan. Apakah di planet lain air juga sebagai sumber kehidupan? rasanya tidak, hanya bumi saja yang seperti itu. Lalu gambar apa yang ada di samping ini? Apakah itu air?

Yaa, itu memang gambar air. Gambar itu merupakan partikel air, partikel tersebut dapat berubah-ubah. Berbicara tentang air, yuk kita belajar sedikit mengenai air. Tidaklah Allah ciptakan alam ini dengan sia-sia, pasti selalu ada tujuan mulia dan senantiasa ada pelajaran berharga. Master Islamic Shaolin bertutur bahwa :

Air bersifat mengalah, namun selalu tidak pernah kalah.
Air mematikan api dan membersihkan kotoran.
Kalau merasa sekiranya akan dikalahkan, air meloloskan diri dalam bentuk uap dan kembali mengembun.
Air merapuhkan besi sehingga hancur menjadi abu.
Bilamana bertemu batu arang, dia akan berbelok untuk kemudian meneruskan perjalanannya kembali.
Air membuat jernih udara sehingga angin menjadi mati.
Air memberikan jalan pada hambatan dengan segala kerendahan hati.
Karena dia sadar bahwa tak ada suatu kekuatan apapun yang dapat mencegah perjalanannya menuju lautan.
Air menang dengan mengalah, dia tak pernah menyerang namun selalu menang pada akhir perjuangannya.
(Master Saeho-Master Lan She Lung the Islamic Shaolin Kung Fu)

Air bisa tersebar dimana-mana diseluruh daratan bumi ini, di dalam tubuh manusia, di dalam pohon dan di segala jenis makhluk. Tetapi ia memiliki tujuan yang jelas yaitu "LAUT". Pasti semua begerak dan mengalir kelaut, Tujuannya jelas, cita-citanya kuat. Inilah pelajaran pertama dari sang guru kita dalam kebisuan kata kata.

Gerakannya tegas mengarah ke tujuan, langkahnya pasti menuju lautan. Ia turun dari gunung melalui jalur darat yang terjal, ia membuka hambatan-hambatan dengan penuh kelembutan, kesabaran dan keuletan. Jika ia bertemu batu cadas yang keras, ia berkelok ke pinggirnya, jika dipinggirnya juga batu keras, ow..ow..ow.. ia tertawan haha..

Air tak pernah menyerah, ia bergerak secara laten (rahasia maksudnya), menembus pori-pori batu mencari celah jalan walau hanya sebesar lubang jarum bahkan lebih kecil, merembes terus menelusuri lorong-lorong mikro kecil si batu keras yang menawannya. Sehingga muncul mata air, air keluar dari bebatuan, atau dari tanah-tanah subur. Sungguh perjalanan yang tak mudah dibaca dari rupa air yang lembut tetapi berhati kuat tegas menuju cita-cita. Luarr biasa..!!!

Jika Sang batu tak bisa ditembus, karena sang batu berhasil merapatkan, dan memadatkan dirinya, tak sedikitpun memberi peluang air merembes, menerobos pertahanannya. Maka Sang air akan dengan sabar menunggu kawanan air lain datang berkumpul, bersekutu menghadapi kepungan batu keras tadi. Jika sudah terkumpul, maka ia lampaui batu keras keatasnya dengan tenang tanpa menghancurkan batu keras tersebut.

Namun jika tidak bisa dilampaui, kadang sang air berubah menjadi uap, bersekutu dengan sang surya. Naik ke atas namun tidak untuk menuju matahari, ia hanya sekedar menebar diudara menjadi titik titik uap yang berserakan untuk kemudian menjatuhkan diri dengan lembut menjadi embun karena tujuannya adalah LAUT.

Tapi jika Sang surya tidak bisa dijadikan sekutunya maka ia bergerilya untuk melubangi batu keras itu secara perlahan-lahan namun pasti. Tercipta rembesan rembesan ciptaan air, bukan lubang kecil bawaan sang batu. Tapi jika tidak bisa juga?, ia basahi... basahi... basahi batu itu agar menjadi rapuh.

Kadang sang batu terlalu kuat. Lantas bagaimana sang air?, apakah ia frustasi? patah semangat? kehilangan orientasi menuju tujuannya?... ooo..tidak bisa...

Tidak ada kata menyerah atau kalah bagi sang air, ia teramat kukuh dan kuat memegang untuk menuju cita-citanya. Sepertinya lembut, sepertinya lemah, seperti mengalah...tetapi ia KUAT... lebih kuat daripada batu atau baja yang mengepung dan menawannya. Ia akan menampakan dengan kekuatan sesungguhnya, ia hancurkan batu besar yang menawannya, ia jebol pertahananya... Luar biasa..!!!

Kadang ia dipaksa membeku menjadi es. Namun pada waktunya ia bergerak mencair kembali... rupanya kekerasan dan kelembutan tak sanggup menahan gerak laju sang air yang berkeras menuju cita cita perjalannannya.

Ia lembut namun tak bisa ditusuk, tak bisa dipatahkan, tak bisa dihancurkan dengan kekuatan apapun. Dia tetap eksis walau dengan berubah wujud, kadang cair, bisa jadi padat (es) bahkan bisa juga bersenyawa dengan udara menjadi uap. Dia dinamis dan fleksibel dalam wujud tetapi identitasnya tetap, eksistensinya tetap "AIR". so cool

Formasinya juga fleksibel, jika ditampung dalam botol akan membentuk botol, jika ditampung dalam gelas akan membentuk gelas. Dalam tubuh manusia, air akan keluar dalam format darah, keringat, nanah dan air mata. Sesuatu fleksibilitas yang melelahkan tapi sanggup dijalani demi mencapai cita-cita. FLEKSIBEL DALAM FORMAT, DINAMIS DALAM GERAK, TETAPI TETAP EKSISTENSINYA DAN TETAP IDENTITASNYA.

Dalam pembahasan air ini teriring do'a :
YA ALLAH SUCIKANLAH (DOSAKU) DENGAN AIR, SALJU DAN EMBUN!!!!

ALLAHUMMAGSILNII BILMAAI WA TSALJI WAL BAROD
Selengkapnya...

Kamis, 10 Februari 2011

Ragam Hati

Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.”[HR. Bukhari-Muslim].
Hati ibarat raja, Raja dalam sistem diri manusia. Baik dan buruknya manusia sangat dipengaruhi oleh kualitas hatinya. Jika hatinya baik akan baik pula seluruh system dirinya, namun jika buruk, buruk pula system dirinya...
Berdasarkan QS Al-Baqarah ayat 1-20, hati manusia itu terbagi kepada 3 macam kualitas hati. Pertama: Hati yang bersih (Qalbun salim), Kedua: Hati yang Mati (Qalbun Mayyitun), Ketiga: hati yang berpenyakit (Qalbun Mariedun).


~ Qalbun Salim ~

Qalbun Salim adalah kualitas hati yang hidup dan sehat (tidak berpenyakit hati). Qalbun salim ini milik orang yang beriman dan bertaqwa.
Pemilik Qalbun Salim pasti memiliki jiwa yang sensitif , mudah tergugah jika disebut’ nama Allah, firman Allah: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal, (QS. 8:2).
Karena jiwanya yang sensitif jika disebut nama Allah inilah, yang menyebabkan dirinya ridha diatur dengan aturan / undang undang Allah SWT, yaitu Al-Qur’an. Firman Allah SWT: Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (QS. 2:2).
Karena jiwanya dipenuhi Cahaya terang Ilahi, maka jiwanya selalu penuh dengan cinta dan ma’rifat kepada Allah, Taqwa dan tawakkal dalam menempuh karya terbaiknya, optimis dalam menjalani hidup. Selalu syukur ketika mendapat nikmat, dan sabar dalam menerima musibah. Pandai mengatur waktu , husnudzhan kepada Allah dan lain-lainya.
Mudah-mudahan hati kita termasuk jenis qalbun salim..


~ Qalbun Mayyitun ~

Qalbun mayyitun adalah kualitas hati yang mati, kaku keras seperti batu. Sejatinya Qalbun Mayyitun ini dimiliki oleh orang kafir, tetapi bisa saja hinggap kepada kaum mukminin.

Pemilik QALBUN MAYYIT ini telah dikunci mati hatinya oleh Allah. Sehingga sudah tidak sanggup lagi menerima peringatan-peringatan wahyu, firman Allah SWT: "Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (QS. 2:6) Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." (QS. 2:7)

Qalbun mayyit ini telah membuat pemiliknya menjadi bebal, DINASEHATI dengan Qur’an atau tidak tetap tidak berubah. Jiwanya sudah tidak takut lagi dengan peringatan Al-Qur’an dan tidak tertarik lagi dengan kabar gembira surga.

Seringkali seruan Allah kepada mereka tidak membuat tergetar jiwanya, mereka kerap cuek dengan segala peringatan dan seruan Allah SWT. Firman Allah SWT: ” Dan diantara mereka ada orang yang mendengar (bacaanmu), padahal kami telah meletakkan tutup di atas hati mereka sehingga mereka tidak memahaminya) dan kami letakkan sumbatan di telinganya dan jikalaupun mereka melihat segala tanda kebenaran mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu‘.”[QS. Al-An'am:25].

“(Mereka berkata:) Hati kami tertutup dari ajakan yang kamu serukan kepada kami, dalam telinga kami ada sumbatan, dan diantara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu, sesungguhnya kami bekerja pula.”[QS. Fushilat:5].

Hati yang mati menolak dihukumi dengan hukum wahyu.
Naudzubillahi min dzalik...



~Qalbun Mariedl~

Qalbun Maridl adalah kualitas hati yang penuh penyakit. Sejatinya Qalbun Mayyitun ini dimiliki oleh orang Munafiq, tetapi bisa saja hinggap kepada kaum mukminin.

Sifat sifat pemilik Qalbun Maridl ini diumpamakan Allah seperti dalam QS Al-Baqarah. "Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya. Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, mereka tidak dapat melihat. (QS. 2:17)"

Dikegelapan butuh cahaya. Dinyalakanlah lilin atau obor, apa sich tujuannya? Tentu agar mendapat cahaya yang akan menerangi jalannya. Tetapi setelah lilin / obor itu nyala, maka yang terang adalah seputar dirinya, sementara jalan yang akan ditempuhnya tetap gelap (dihilangkan cahaya setelah apinya menyala).

Itulah perumpamaan orang munafiq yang memiliki hati yang berpenyakit. Mereka yang sering membaca dan mengkaji wahyu Allah tetapi karena ada penyakit, menyebabkan wahyu yang dipahaminya itu menjadi alat ketenaran, keunggulan, kekayaan dirinya (dirinya bercahaya), tetapi tidak menjadi petunjuk hidupnya (hilang cahanya). "Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)", (QS. 2:18)

Atau diumpamakan seperti dalam QS Al-BAqarah. "Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (QS. 2:19). Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. 2:20)

Dalam hujan yang lebat dan gelap ada guruh dan petir. Guruh menjadi sesuatu yang menakutkan tetapi petir dianggap menguntungkan, karena memberi penerangan untuk jalan gelapnya.

Itulah perumpamaan orang munafiq yang memiliki hati yang berpenyakit. Mereka menghadapi Al-Qur’an dalam keadaan berhadap-hadapan dengan Al-qur’an, jika menguntungkan diterima jika merugikan ditolaknya. Mereka mengimani sebagian hukum Allah dan mengkufuri sebagian hukum Allah lainnya didalam al-Qur’an. Firman Allah SWT: "Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (QS. 2:85)

Pemilik hati mariedl adalah tipe orang yang pragmatis oportunis. Mereka mau menerima Qur'an selama menguntungkan tujuan bisnis atau keserakahan politiknya, tidak menjalankan Qur'an secara murni dan konsekuen.
Naudzubillahi min dzalik tsumma naudzubillahi min dzalik.

Insya Allah hati kita tidak temasuk jenis qalbun mayyitun dan qalbun mariedl, selama kita beriman dan bertaqwa kepada Allah.

Semoga bermanfaat...
Jazakallahu khairan wa antum bikhair
Selengkapnya...

KATA

Membawa suatu cerita menarik ke jiwa ini.
Sesuatu yang baik di mulai dari perbuatan yang baik.
Perkataan yang baik dapat di balas dengan kebaikan pula.
Kata yang terindah adalah indah.
Berprasangka baiklah karena itu hal yang baik pula.
Bintang itu indah bulan itu indah surga pun terindah.
Berbuatlah yang lebih baik dari pada perbuatan yang baik saja.
Berpikirlah yang baik, sebelum bertindak.
Lakukan apa yang baik, lebih baik, super baik.

By : Rully Oktaveriko
Selengkapnya...

Rabu, 09 Februari 2011

As-Sabiqun al-Awwalun

As-Sabiqun al-Awwalun (Arab: السَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ) adalah orang-orang terdahulu yang pertama kali masuk/ memeluk Islam. Mereka adalah dari golongan Muhajirin dan Anshar dan mereka semua sewaktu masuk Islam berada di kota Mekkah, sekitar tahun 610 Masehi.
Akar kalimat as-Sabiqun dalam bahasa Arab adalah dari huruf S-B-Q (س-ب-ق Sin-Ba-Qaf), Sabaqa (سبقا) sebuah kata kerja yang artinya mendahulukan, pergi sebelum, lebih dahulu, melampaui, juga berarti "sudah" atau sebelum; aksi pendahulu, bergerak sebelumnya dan sebagainya, contoh:
“ Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang...(An-Nazi'at, 79:4)

yang artinya melewati atau melampaui. Sabaqa: berpacu (kata kerja). Sabiq: bertindak.

Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran. Ia sering menyendiri ke Gua Hira', sebuah gua bukit dekat Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur karena bertentangan sikap dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut. Di sinilah ia sering berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan.
Pada suatu malam, ketika Muhammad sedang bertafakur di Gua Hira', Malaikat Jibril mendatanginya. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta membaca. Ia menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama. Akhirnya, Jibril berkata:
“ Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq 96: 1-5) ”
Ini merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad. Ketika itu ia berusia 40 tahun. Wahyu turun kepadanya secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Wahyu tersebut telah diturunkan menurut urutan yang diberikan Muhammad, dan dikumpulkan dalam kitab bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al-Quran (bacaan).

Selama tiga tahun pertama, Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaran Muhammad adalah para anggota keluarganya serta golongan masyarakat awam. Muhammad menjadi nabi dan berdakwah pada kisaran tahun 610 - 614 Masehi. Setelah adanya wahyu, surat Al-Muddatsir: 1-7, yang artinya:
“ Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Rabbmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah. (Al-Mudatsir 74: 1-7)

Dengan turunnya surat Al-Muddatsir ini, mulailah Rasulullah berdakwah. Mula-mula ia melakukannya secara sembunyi-sembunyi di lingkungan keluarga, sahabat, pengasuh dan budaknya. Orang pertama yang menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya. Dialah yang pertama kali masuk Islam. Menyusul setelah itu adalah Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunya yang kala itu baru berumur 10 tahun, sehingga Ali menjadi lelaki pertama yang masuk Islam.

Kemudian Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Baru kemudian diikuti oleh Zaid bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya, dan Ummu Aiman, pengasuh Muhammad sejak ibunya masih hidup. Setelah mereka, lalu masuk yang lainnya. Abu Bakar sendiri kemudian berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah bin Ubaidillah. Dari dakwah yang masih rahasia ini, belasan orang telah masuk Islam. Sedangkan menurut sejarah Islam, putri Abu Bakar yaitu Aisyah adalah orang ke 21 atau 22 yang masuk Islam.

Dakwah secara siriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orang Islam berjumlah 40 orang, maka turunlah ayat
“ Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (Asy-Syu’ara, 26:214) ”
dan juga pada ayat,
“ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu). (Al-Hijr ayat 15:94-95) ”

Muhammad mulai terbuka menjalankan dakwah secara terang-terangan. Mula-mula ia mengundang kerabat karibnya bangsa Quraisy dalam sebuah jamuan. Pada kesempatan itu ia menyampaikan ajarannya.
Namun ternyata hanya sedikit yang menerimanya. Sebagian menolak dengan halus, sebagian menolak dengan kasar, salah satunya adalah Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil. Mereka sangat membenci ajaran yang dibawa oleh Muhammad.

Muhammad mulai merasa perlu mencari sebuah tempat bagi para pemeluk Islam dapat berkumpul bersama. Di tempat itu akan diajarkan kepada mereka tentang prinsip-prinsip Islam, membacakan ayat-ayat Al-Qur'an, menerangkan makna dan kandungannya, menjelaskan hukum-hukumnya dan mengajak mereka untuk melaksanakan dan mempraktikkannya. Pada akhirnya Muhammad memilih sebuah rumah di bukit Shafa milik Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam. Semua kegiatan itu dilakukan secara rahasia tanpa sepengetahuan siapa pun dari kalangan orang-orang kafir.

Rumah Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam ini merupakan Madrasah pertama sepanjang sejarah Islam, tempat ilmu pengetahuan dan amal saleh diajarkan secara terpadu oleh sang guru pertama, yaitu Muhammad Rasulallah. Ia sendiri yang mengajar dan mengawasi proses pendidikan disana.

Ibnu Hisyam pernah menulis 40 nama as-sabiqun al-awwalun. Ia menulis Khadijah dalam nomor urut pertama, Asma' di nomor urut 18, dan Aisyah di nomor urut 19. Umar Ibn Khattab berada jauh di bawah Aisyah.

Yang termasuk As-Sabiqun Al-Awwalun adalah sebagai berikut:
Khadijah binti Khuwailid
Zaid bin Haritsah
Ali bin Abi Thalib
Abu Bakar Al-Shiddiq
Ummu Aiman
Hamzah bin Abdul Muthalib
Abbas bin Abdul Muthalib
Abdullah bin Abdul-Asad
Ubay bin Kaab
Abdullah bin Rawahah
Abdullah bin Mas'ud
Mus'ab bin Umair
Mua'dz bin Jabal
Aisyah
Umar bin Khattab
Utsman bin Affan
Arwa' binti Kuraiz
Zubair bin Awwam bin Khuwailid
Abdurrahman bin Auf
Sa'ad bin Abi Waqqas
Thalhah bin Ubaidillah
Abdullah bin Zubair
Miqdad bin Aswad
Bilal bin Rabah
Utsman bin Mazh'un
Said bin Zayd bin Amru
Abu Ubaidah bin al-Jarrah
Waraqah bin Naufal
Abu Dzar Al-Ghiffari
Umar bin Anbasah
Sa’id bin Al-Ash
Abu Salamah bin Abdul Asad
Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam
Muawiyah bin Abu Sufyan
Yasir bin Amir
Ammar bin Yasir
Sumayyah binti Khayyat
Amir bin Abdullah
Ja'far bin Abi Thalib
Khabbab bin Al-Arat
Ubaidah bin Harits
Ummu al-Fadl Lubaba
Shafiyyah
Asma'
Fatimah bin Khattab
Suhayb Ar-Rummi

Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Al-Shiddiq, Ummu Aiman, merekalah orang yang pertama kalinya mengucap kalimat dua syahadat, lalu menyebar ke yang lainnya. Kesemuanya berasal dari kabilah Quraisy.
Daftar di atas tersebut, tidaklah sesuai dengan kronologis urutan sejarah aslinya, dikarenakan penyebaran Islam ini awalnya secara rahasia, maka terlalu sulit untuk mencari siapa saja yang terlebih dahulu memeluk Islam, setelah lima besar pemeluk Islam.

Kalangan as-sabiqun al-awwalun terdiri dari beberapa lapisan golongan masyarakat, terdiri dari pemuka adat, pemimpin suku, panglima perang, ibu rumah tangga, anak-anak, majikan, saudagar, pengusaha, pedagang, petani, peternak binatang, pelayan rumah tangga, orang merdeka, budak.
Para budak banyak yang tertarik dengan prinsip yang diajarkan oleh Islam, yaitu tentang kesetaraan manusia di hadapan Allah, Rasulallah mempersaudarakan sebagian muslim dari golongan aristokrat Quraisy dengan sekelompok muslim lain yang dari golongan budak. Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin, kuat maupun lemah, merdeka maupun budak, Arab maupun non-Arab, semua setara. Menurut kaca mata Islam, Allah tidak pernah melihat umat-Nya berdasarkan profesi/ pangkat dan jabatan seseorang, yang Dia nilai hanya iman dan taqwa hamba-Nya.

As-Sabiqun al-Awwalun yang Salaf, memiliki beberapa tugas penting yang harus diemban mereka. Tugas itu meliputi:
Bertauhid (mengesakan Allah),
Beriman kepada para malaikat, rasul, kitab-kitab Allah, takdir
Menegakkan shalat,
Menunaikan zakat,
Melakukan keadilan,
Melakukan amal kebaikan,
Meninggalkan kekejian,
Meninggalkan kemungkaran,
Meninggalkan kezaliman,
meninggalkan penyembahan berhala,
Berhala harus dihancurkan,
Melarang kemusyrikan,
Darah tidak ditumpahkan,
Tidak ada jiwa yang harus dibunuh kecuali karena kebenaran,
Jalan-jalan tetap aman,
Tali silaturahmi terus dijalin,
Menjunjung tinggi kesetaraan/ kemerdekaan manusia,
Mencegah keburukan,
Mempertahanan bela agama,
Menyebarkan secara diam-diam agama yang dibawa oleh Muhammad.

Menurut kepercayaan Islam, As-Sabiqun al-Awwalun akan mempunyai tempat tinggal yang mulia, Surga Jannatun Na'im.
“ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar (At-Taubah ayat 9:100) ”
Diperkuat oleh dalam hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tentang tiga masa yang mendapatkan kemulian dan keutamaan muslim dan lain-lainnya, dimana Muhammad bersabda
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya.”

Menurut beberapa hadits yang shahih, agama Islam dikatakan pertama kali muncul dalam keadaan terasing, kemudian akan kembali menjadi asing sebagaimana semula ajaran Islam itu datang. Sementara itu orang disekelilingnya telah menjadi rusak secara aqidah dan mereka akan memusuhi ajaran Islam itu sendiri.
Pernyataan didasari beberapa hadits berikut dibawah ini:
Muhammad bersabda, "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."
"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."
"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."


1. ^ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (At-Taubah 9:100)
2. ^ Nabi Muhammad berdakwah yaitu pada tahun 610 Masehi.
3. ^ Arti dari Sabiqun disitus web Sabiqun.net
4. ^ Aisyah masuk Islam.
5. ^ Sirah An-Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 1/245-262.
6. ^ Khadijah Ummul Mu'minin Nazharat Fi isyraqi Fajril Islam, Abdul Mun'im Muhammad, hal. 96 dan 155.
7. ^ Sirah An-Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 1/245-262.
8. ^ Hadits sahih Imam Bukhari.
9. ^ Hadits shahih riwayat Muslim.
10. ^ Hadits shahih riwayat Ahmad.
11. ^ Hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry.


………………………………………………………………
… … … … … … … … „–~–„……………………
… … … … … … … ../:.:.:.:.:.|………………
… … … … … … … .|;.;.;.;.;.;/……… …
… … … … ._„„„„„„„_.);.;.;.;.;.|………. ……
… … … „-”:.:.:.:.:.:.”~-„;.;.;.;|…………………
… … .. (_„„„„„„—„„_:.:.:);.;.;..”„………………
… … „-”:.:.:.:.:.:.:.:””-„/;.;….;.;.;.”„……………
… .. (:.___„„„„„„„„„___);.;.;.;.;.;.;.|……………
… .. /””:.:.:.:.:.:.:.:¯””\;.;.;.;.;.;.„”……………
… . \:.__„„„„„„„„„„„„„„__/;;;;;;;;;;;/\………………
… .. \.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.);;;;;;;;;;/:::\………………
… … . \„„„„—~~~;;;;;;;;;;;;;„”:::::::\……………
… … … . “””~~–„„„„„„„„„„„-”::::::::::::\……………
… … … … … … \:::::::::::::::::::::::::\………………
Selengkapnya...